PuisiNaratif: Merdeka atau Mati Jika ada dua cinta, manakah yang akan kau pilih? Ini kisah seorang wanita yang disukai oleh dua lelaki. Yang satu tampan rupawan. Yang satu kaya terkemuka. Keduanya telah menyampaikan perasaan kepada bulan berparas ayu. Yang satu membawa sekuntum bunga mawar. Yang satu membawa parfum dari Paris. Merdeka atau Mati Abdullah Muadz Merdeka atau mati Kayanya enakan mati…? Yaa,… mati rasa.. Rasa malu apalagi kalau sudah mati paaaling.. enak Enak makan raskin hasil nilep Orang kaya makan beras orang miskin.. Uhuuuyy.. ini bisa masuk guiness book or record Mengalahkan babi-babi dimanapun juga Karena serakus rakus babi…, …tidak ada yang mengambil jatah temannya sendiri.. Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Yaa mati urat…malu. . Diganti dengan urat kuda paaaling uenak… Enak main kuda-kudaan, sambil pakai kamera.. Antara wakil rakyat bersama seorang artis Uhuuuyy..! ini bisa masuk guiness book of record Mengalahkan kucing-kucing manapun Karena senekat-nekat kucing .. disorot kamera pasti dia kabur… Merdeka atau mati…! Kayanya Enakan mati…? Mati kulit sensitif.. diganti dengan kulit badak paaaling uenak..! Badak bisa sekolah di SMA Cianjur, Bahkan bisa kuliah di Bandung.. Sekarang masuk SMP Indramayu, sehingga indramayu bergoyang.. Dan seterusnya .. susul menyusul .. Sekarang badak dari Bali mampu menghasilkan 13 judul film.. Badak dari Jawa Timur sudah menghasilkan 5 judul film.. Di depan Malioboro beberapa pasang badak bisa masuk mobil Sampai lupa kesiangan dan akhirnya ditoton banyak orang… Uhuuyy.. ini bisa mengalahkan kerbau-kerbau dimanapun juga. Tak satupun, kerbau yang bisa kumpul orang.., Karena kerbau tidak punya KUA dan Penghulu… Tetapi…. ada orang yang bisa kumpul Keboo….!! Merdeka atau mati…! Kayanya enak mati..? Yaa.. ! mati rasa dibagian muka.. Diganti dengan muka tembok. Paaaling enaak…! Orang bisa antri raskin sambil pegang HP Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok.. Orang tua lupa siapkan SPP, terpakai untuk beli TV dan Kulkas baru.. Koruptor bisa tampil di TV sambil tersenyum.. Korban konspirasi katanya..? Pegawai bisa ngenet pagi di kantornya sambil chating2an.. Bencong bisa jadi penceramah.. WTS Wanita Tidak Sholat bisa ganti nama jadi…, PSK Perempuan Suka Keluyuran PSK bisa ganti nama jadi…. Pramu Syahwat.. supaya mirip pramugari .. katanya.. Pengemis bisa pakai walkman sambil goyang kepala.. Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya.. Pelajar lulus bisa corat-coret apa saja seperti kesetanan..! Orang kampung bisa mabok, walau belinya patungan.. Kuwehnya bakwan.. muntahnya keluar toge, genjer dan oncom.. Uhuuuyyy…! tiada duanya.. Tadinya barang langka sekarang menjadi biasa.. Tadinya dianggap gila sekarang menjadi lumrah.. Ini membuat si Jenius tak berkutik.., mati akal..! Apa hubungannya lulus sekolah dengan corat coret… Jaka sembung naik ojek.., kagak nyambung jak..? Merdeka atau mati..! Kayanya enakan mati..? Mati rasa, harga diri serta gengsi.. Semua diganti dengan materi… Kehormatan diukur dengan pangkat, jabatan, kedudukan, ketiduran.. Kemulyaan bisa diraih dengan kecantikan, kegantengan, keturunan, keningratan, darah biru, darah merah, darah putih, dan darah belang… Harga diri bisa didapat dengan banyaknya harta, wanita, tahta serta toyota.. Serenceng gelar bisa dibeli di kios-kios penjual ijazah luar negeri.. Kemudian tinggal pesan kartu nama dibuat ukurang lebih panjang, agar masuk semua gelarnya… Drs, Ir. KH. Sarimin, MA, ME, MBA, MSC, Phd, STMJ, ALM Dll, DSB, DST.. Uhuuyy..! bil fuluss.., likulli syai’in tembuuss.. Maa fii Fuluuss.., laisa muluuusss… Merdeka atau mati..! Kayanya enakan mati..? Mati rasa, harga diri, serta gengsi Biar tekor.. yang penting kesohor.. Biar beras impor.. …Yang penting gedung-gedung tinggi pada nyongor.. Biar pengemis banyak di trotoar.. .. yang penting bisa melihat saya punya jaguar… Biar orang antri minyak.. yang penting saya bisa tidur nyenyak.. Biar orang antri beras.. yang penting saya bisa tidur pulas Biar rakyat pada kurus.. yang penting korupsi saya mulus.. Biar masyarakt terhimpit.. kejepit.., ..yang penting harta saya melejit.. menjulang kelangit Biar pengungsi tidur ditenda kepanasan dan kehujanan.. Yang penting saya bisa berleha-leha sambil kekenyangan. . Biar rakyat kena sunami,, yang penting saya bisa refresing ke Miami.. Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Mati hati nurani dibunuh oleh materi.. sekali lagi materi.. Berawal dari mimpi-mimpi. . kemudian menjadi obsesi.., Akhirnya menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. ..! Tilep sana .., tilep sini.. Sikat sana.., sikat sini.. Tendang sana…, tendang sini.. Fitnah sana.., Fitnah sini.. Jilat sana .. jilat sini…. Sogok sana.., sogok sini… Kasak kusuk sana.., kasak kusuk sini Main dukun sana main dukun sini Dari Cirebon sampai Banten jimatnya ada disini Semuaa… demi kehormatan.. kedudukan.. kemuliyaan dan harga diri Merdeka atau mati…! Kayanya enakan mati…? Mati akal, fikiran, kreatifitas, semangat serta idealisme.. Sampai tak tahu arti merdeka…. Merdeka…! Apakah itu merdeka… Tahukah kamu apa arti merdeka.. Merdeka artinya hormat bendera sambil digerek Setalah itu anda bebas korupsi.. Merdeka artinya bentuk paskibra dengan biaya selangit Bisa beli cendol untuk mengisi danau toba Atau beli krupuk untuk menutup monas.. Merdeka artinya bergadang sampai larut malam, Masang bendara kadang sambil mabok.. Merdeka artinya bikin panggung untuk poco-poco, joged-joged atu goyang ngebor, sampai pagi .., sampai teler.. sampai ngiler… Merdeka artinya orang bisa bebas berbuat apa saja , tanpa kendali yang penting hak asasi katanya… Merdeka artinya gigit duit di semangka, …balap karung, paling banter…. panjat pinang.. Indonesia… ! 62 tahun sudah merdeka….! Lomba-lombanya masiiih… makan kerupuk sajaa… Kaciaaan dech loch…. entar cacingan…. ! Merdeka atau mati…! Kali ini ada yang ingin merdeka.. Tapi mati dia punya nyali… Takut kwali tak terisi… Nyaris tanpa aksi, Cuma bicara sana-sini.. No action talk only… Mimpi-mimpi mulai dirumuskan Idelisme mulai diluncurkan Dasar Negara muali diletakkan Tapi sayang letaknya..sekali lagi letaknya..? Bukan lagi di hati dan fikiran.. Karena sudah pada mati… Akhirnya diletakkan di prassti-prassti, tugu-tugu, buku-buku, kertas-kertas, serta dokumen-dokumen negara… Dibacakan dalam upacara resmi, sumpah jabatan…. … atau dalam cermonial basa basi.. Sementara yang tinggal di hati hanyalah Panca Gila 1. Keuangan yang maha kuasa.. 2. Kemanusiaan yang rakus dan biadab 3. Pengurasan kekayaan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh pejabat yang mirip penjahat, berkolaborasi dengan konlomerat yang suka menyengsarakan rakyat.. 5. Kerakusan sosial bagi seluruh penjahat Indonesia… Na’uuzubillaahi Min Zaalik… Innalillaahi wa inna Ilaihi Roji’uun… dikopas dari
Sekalilagi lantangkan merdeka atau mati. Pada dasarnya, ada banyak puisi Hari Pahlawan yang dapat memupuk rasa naslionalisme generasi di masa sekarang. Beberapa puisi yang telah disebutkan di atas dapat menggambarkan betapa gigihnya para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. ADVERTISEMENT (DLA)
Puisi Perjuangan, Merdeka atau Mati. Bagaimana kata kata puisi perjuangan dalam bait puisi merdeka atau mati yang dipublikasikan berkas puisi untuk kali ini. Untuk lebih jelasnya puisi tentang perjuangan yang menceritakan puisi kepahlawan dan perjuang, disimak saja berikut ini puisi tentang merdeka atau mati. PUISI MERDEKA ATAU MATI! Karya Satria Panji Elfalah Kulit keriput, pandangan nanar Kursi goyang menjemput pinggang renta Mengajak akal dan pikiran bersajak Tentang kawan sebangsa Kukira madu 'kan menjemput Takkan ada belulang berbungkus kulit lagi Tiada lagu muram berskala minor Nihil nelangsa Kapal-kapal besar bersandar Sauh terjun Kulihat rambut-rambut emas tertiup angin Seketika, murka mengetuk di daun pintu Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Kudengar lantangnya nama-Mu Di antara lautan manusia Meneriakkan luka dalam daging yang menganga Darahku bukan darahmu Napasku bukan napasmu Tapi tanah ini satu Dalam genggaman sehidup semati Merah putih biru di kepala Yamato Berkibar congkak Sobek! Sobek birunya langit! Jadikan darah dan tulang mengangkasa! Kulihat darah menggagahi kain putih Kudengar rintihan peluru di kedua telinga Kurasakan nestapa dari anak cucu adam Kucium aroma mesiu dan darah Wahai penyair kematian Hunuskan bambu runcingmu! Bungkam mereka dengan darahmu! Butakan netra mereka dengan apimu! Kau takkan pulang Kau takkan kembali Namun kau akan abadi Dalam selembar kain putih berdarah merah Takkan kau peluk anak dan istrimu lagi Takkan mendendangkan lagu di atas punggung kerbau Namun kau akan abadi Dalam bercarik-carik kertas diktat pengingat masa lampau Jembatan Merah kian merah Kau cekik Mallaby dengan takbirmu Perseteruan kian pelik Namun kau, bukan ilalang, melainkan karang Bangkit! Merdeka atau mati! Sorak sorai menggunung Derap kakimu menghujam bumi Di persimpangan kau berlari Anak-anak peluru bersarang Merah, baju lusuhmu memerah Namun merah putih harus tetap mengangkasa Demi anak cucumu Demi saudara dan saudarimu Demi nama tanah air Kau gugur di bawah merah putih Air mata membasahi pipimu yang kuyu Bukan kesedihan yang memelukmu Kebahagiaan dan kebanggan mencumbumu Dalam bait doa, dalam bait sajak, ia 'kan selalu ada Bandung, 8 Januari 2017. Demikianlah puisi pejuangan merdeka atau mati, baca juga puisi pahlawan perjuangan yang lainnya di halaman bberkas puisi, semoga puisi perjuang yang dipubikasikan ini menghibur san bermanfaat.
Puisimerupakan salah satu karya sastra yang paling umum di masyarakat. Puisi dapat dijadikan media untuk membangkitkan semangat perjuangan untuk meraih cita cita kemerdekaan. Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. Di Taman Pahlawan. Karya A Mustofa Bisri atau Gus Mus. Di taman
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Merdeka ituPerjuangan. Wani tok wis. Tidak perlu sambat. Maju terus, pantang pahlawan bangsa telah gugur. Jadi Kusuma bangsa. Untuk kemerdekaan. Saat penjajah ingin kembali, lawan dengan bambu runcing. Bersatu usir penjajah. Bukan mati sia sia. Tapi untuk kejayaan bangsa. Indonesia. Apa yang kau lakukan anak muda? Sekarang? Untuk bangsamu? Banggalah, negerimu telah merdeka. Hargai pahlawanmu. Jaga persatuanmu. Tak perlu perang sekarang. Tak perlu bambu pahlawan bertanya. Mana karyamu. Bukan mana jika tak berkarya. Kau pertaruhkan apa untuk negerimu ini. Anak muda harus berkarya. Untuk kejayaan tanya apa yang diberikan negaramu, tapi tanyalah apa yang kamu berikan untuk negeri ini. Ayo semangat. Bangsa ini butuh anak muda. Yang menggetarkan dunia. Dengan karyanya. Kamu pasti bisaMalang, 7 November 2020Oleh Eko Irawan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan Lihat Puisi Selengkapnya
Puisipuisi karya Chairil Anwar pun memiliki banyak makna yang disusun dari kata-kata puitis. Kamu, bisa menggunakan puisi karya Chairil Anwar ini untuk merayu seorang wanita, ataupun sekadar untuk tugas sekolah atau kuliah. Berikut 35 teks puisi Chairil Anwar, dirangkum berbagai sumber pada Sabtu (3/12). Puisi Anakku Menulis Merdeka atau Mati Karya Wahyu Prasetya Anakku Menulis Merdeka atau MatiDengan cat semprot anakku menulis di dinding-dinding rumahkalimat yang ia pilih dari buku tulis sejarah sekolah dasarnyawarna merah yang melukiskan masa lampau pekikanada luka parah, da khianat, ada timbunan tentara, petani...peperangan akan selalu direncanakan dari pikiran sebuah rumahmaka ia mengecatnya,"merdeka atau mati"lalu teman-temannya pun menambahkan beberapa kata-kata,"viva iwan fals!"dari sebuah dinding rumah, sejuta senjata dan calon korban dicatatbahkan ada pula yang berani menyemprotnya dengan cat merah, jari-jari anak-anakkuapakah beda kemerdekaan ini dengan ketulusan tentang matiapalah arti letusan di benua dengan 350 tahun yang menggilas kitaIndonesia adalah sebuah peta yang pernah diperdaya oleh ranjau intrik, bom dan kasak kusuk,"merdeka atau mati"Lalu aku pun menyisipkan kata-kata juga"hidup ibu hidup bapak hidup dada hidup dedy"malampun menyisakan bauan tinner dan huruf melototbiarlahKemerdekaan yang kami syukuri dalam rumah sederhana inihanya huruf, kalimat dan bahasa cata semprotdan jari jari anak anakku yang mengutip ingatan buku tulis sejarahnyaesok ia akan membacanya keras-keras, hallo indonesia?hallo Kemerdekaan siapa?Malang, 1 Mei 1995Puisi Anakku Menulis Merdeka atau MatiKarya Wahyu PrasetyaBiodata Wahyu PrasetyaEko Susetyo Wahyu Ispurwanto akrab dipanggil Pungky lahir pada tanggal 5 Februari 1957 di Malang, Jawa Prasetya meninggal dunia pada hari Rabu tanggal 14 Februari 2018 pada umur 61. PuisiRock - Alasan (bukan Sesunggunya), tentang kerja tak sesuai kuliah Kamis, 28 Juli 2022; Network. Suara Merdeka Muria; Suara Merdeka Banyumas; Suara Merdeka Pantura; Suara Merdeka Solo; Suara Merdeka Wawasan; Suara Merdeka Blora ; Suara Merdeka Jepara; Suara Merdeka Jogja atau mati tanpa ada jawaban. Semarang, 10 Februari 2022
Ilustrasi puisi kemerdekaan terbaik, Foto oleh Mufid Majnun di Unsplash4 Puisi Kemerdekaan Terbaik, Bagus dan Penuh MaknaIlustrasi bendera di puisi kemerdekaan terbaik, Foto oleh mz romahoni / UnsplashEmpat tahun silam dipertemukanTerwujud bersemayam sinyal kehidupanyang separuh baya ini bisa menikmatimumemberi warna negeri iniPagi merayap siangTepat pukul sepuluh detik-detikmu diperdengarkanPekik merdeka menggema mengangkasa ke penjuruDengan rasa haru ku sambut pekikmuDarah menggenang di tanah tak bertuanRatusan nyawa melayangBergelimpangan di medan perangMengangkat panji kemenanganSeorang pejuang berteriak lantangGagah berani memegang senjata lawan penjajahDua kata menjadi pilihanMerdeka atau matiTubuh kekar dihujani peluruPenuh lubang di sekujur tubuhDarah bercucuran mereka tetap tegak berdiriSekali lagi lantangkan merdeka atau matiMerdeka … merdeka … merdekaPekik kemerdekaan terus berkumandangTerdengar dari seluruh penjuru nusantaraPenuh semangat kala terucapTujuh belas Agustus jadi sejarah negeri iniDinanti dengan penuh warna warniTujuh puluh empat tahun Indonesia negara kitaMerdeka tak hanya butuh upacara dan beraneka lombaLihatlah seluruh penjuru nusantara tercintaSentuhlah semua sisinya hingga tiada yang laraTak hanya cukup menikmati sumber daya alamnyaBersatu mewujudkan negara adil makmur sentosaItulah tugas kita … generasi penerus bangsaTerlahir aku di bumi nusantaraNegeri yang kaya dan indah alamnyaBeragam budaya berjuta maknaKemolekan negeriku melenakan banyak negaraRempah-rempah melimpah menarik perhatian merekaHingga berebut mereka karenanyaTirani tak lagi hampiri negeriSemua berkat perjuangan jiwa raga pahlawan seluruh negeriTak semua dari mereka tercatat sejarah tertulis rapiTak mampu menghitung mereka dengan jariKau korbankan jiwa ragamu demi kamiHanya doa yang selalu kami pinta dari Sang IlahiBerikan tempat terindah untuk pahlawan negeri
Tolongbuatkan puisi yang bertemakan tentang para pahlawan tim medis yang berjuang untuk melawan COVID-19 min sebanyak 12 bait atau lebih..(minta bantuannya ya kaka dikumpul malam ini soalnya')) - on study-assistant.com
Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Dibaca Normal 10 Menit 20 Puisi Kemerdekaan 17 Agustus HUT RI Ke-77 Menyentuh Hati Apakah kamu sedang mencari contoh puisi kemerdekaan untuk caption postingan kemerdekaan di sosial media atau tampil di perayaan kemerdekaan? 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi5 Diponegoro oleh Chairil Anwar6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo9 17 Agustus oleh Anwar10 Mengenang oleh Yuliani Megantari11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh AnonymousRayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat 20 Contoh Puisi Kemerdekaan yang Membakar Semangat HUT RI selalu kita jadikan momen yang tepat untuk mengenang kembali besarnya jasa para pahlawan, karena mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa. Biasanya para seniman sastra menuangkan rasa terima kasihnya melalui puisi. Karya tersebut pun mereka tulis sepenuh hati agar dapat membangkitkan nasionalisme dan kecintaan pada tanah air pada diri kita semua. Apakah kamu saat ini sedang mencari puisi kemerdekaan terbaik untuk kamu bacakan? atau kamu sedang mencari caption untuk postingan kemerdekaan kamu? Jika demikian, Kamu bisa lihat 20 contoh puisi kemerdekaan ini! 1 Merdeka Dalam Pandemi Oleh Firoh Agustus menyapa Hari kemerdekaan akan tiba Hari kemenangan indonesia Hari berkibar x bendera Hidup Negri ku.. hidup negri ku… Tanah air ku Indonesia Hari kemerdekaan indonesia tahun 2021 Sangat berbeda dari tahun sebelum Saat kedatangan tamu virus corona Kami semua tak bisa merayakan Bersama, Indonesia ku.. Tetap kibarkan benderamu Tegakkan tiangmu ikat benderamu Kibarkan.. kibarkan.. Angkat tangan mu, berikan hormat mu, Indonesiaku merdeka.. merdeka.. dan tetap merdeka 17 Agustus 1945 2 Bela Negara oleh Dilla Hardina Agustiani Kobar semangat terus membara Menyulut asa tuk bela negara Berkorban jiwa serta raga Usir penjajah dari tanah air kita Ratusan nyawa pahlawan telah melayang Mereka dengan gagah berani berperang Menebas ketidakadilan walau penuh rintang Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang 17 Agustus kita telah merdeka Perjuangan para pahlawan tak sia-sia Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela Demi melihat generasinya hidup damai sentosa 3 Pahlawananku oleh Riza Hidayat Pahlawanku.. Bagaimana ku bisa Membalas jasa-jasamu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku turun ke medan perang Haruskah aku mandi berlumuran darah Haruskah aku tertembak peluru penjajah Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu Engkau relakan nyawamu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa 4 Hari Itu, Bangsaku Bahagia oleh Asty Kusumadewi Indonesia adalah negara kaya Negara penuh budaya Negara yang selalu jaya Di setiap generasinya Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua Penjajahan di mana-mana Perjuangan melawan penjajah durjana Dengan semangat juang 45 Pertumpahan darah di tanah air Saksi bisu perjuangan bangsa Dengan satu keinginannya Tekad kuat untuk Merdeka! Merdeka, Merdeka, Merdeka! Hari Itu Bangsaku Bahagia 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara 5 Diponegoro oleh Chairil Anwar Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali Padang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati 6 Saya Indonesia, Saya Pancasila Oleh Asty Kusumadewi Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Merdeka harga mati! Seruan panglima kepada anggotanya Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana Palagan Ambarawa dengan tumpah darahnya Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana 17 Agustus 1945 Proklamasi dibacakan Riuh tangis haru dikumandangkan Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia Rumusan Pancasila tersusun secara nyata Bukti jadi dasar Negara Indonesia Lambang negara Bhineka Tunggal Ika Saya Indonesia, Saya Pancasila [Baca Juga Kumpulan Ucapan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77] 7 Indonesia Sudah Merdeka oleh Asty Kusumadewi Penjajah melawan Indonesia Peperangan di belahan penjuru Nusantara Bambu runcing senjata utama Memperjuangkan Indonesia merdeka Konon katanya, sepotong roti lebih berharga Soedirman jadi korbannya Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa Indonesia sudah merdeka Kapten Pattimura dengan pedangnya Jenderal Soedirman dengan tandunya Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya Melawan penjajah sebegitu kuatnya Ucapkan syukur kepada Tuhan kita Dengan segala upaya Dengan pertumpahan darahnya Indonesia, sudah.. Merdeka!! 8 Musium Perjuangan oleh Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. 9 17 Agustus oleh Anwar Orang jahat selalu lebih kukuh dalam niat busuknya Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara Cukup beberapa koruptor untuk Menyikat ludes uang rakyat Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan Beberapa politisi memecah belah rakyat Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan Beberapa orang fanatik membenturkan agama Beberapa tangan terselubung merawat prasangka Beberapa preman meresahkan masyarakat Cukup “setitik nila merusakkan susu sebelanga” Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang Dan Selamat Hari Kemerdekaan Saudara sebangsa Selamat Hari Kemerdekaan Mari berbaris membelanya! 10 Mengenang oleh Yuliani Megantari Muak jadi budak Mereka maju dengan penuh yakin Menentang benteng besi bersama Sembilan obor telah menancap di sudut- sudut bumi Bumi yang telah basah Ketika mereka bergegas Di pintu pagi yang cemas Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi Dentang jam berbunyi detik demi detik Mereka telah pergi Kembali pada cahaya, yang menjadi air Mengalir pada muara yang tak pernah berbatas Kembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara Merongga dalam kekekalan Bumi telah mencatat nama mereka Pada sebuah puisi yang kurangkai ini Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri 11 Merdeka Indonesiaku oleh Rodiyah Allahuan Hari ini… tujuh belas Agustus Indonesia memperingati hari lahirnya Gema merdeka dikumandangkan Dari segala penjuru negeri ini 77 tahun silam … Indonesia dijajah oleh kaum penjajah Banyak darah ditumpahkan, nyawa dikorbankan Demi untuk satu kata MERDEKA Kini… Indonesia telah merdeka Rakyat dapat tersenyum bangga Sang saka merah putih berkibar sempurna Mengudara di angkasa raya Jayalah Negeriku Makmurlah bangsaku Kau tetap Indonesiaku MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA 12 Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh oleh M. Taufiq Di bawah kibaran merah putih bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak menekuk, meliuk, menggelora Aku tersimpuh di bawah naungan merah putih yang enggan turun, enggan layu setelah lama badai menghujamnya Mencari pijakan, aku harus bangkit menepis debu yang menggelayutiku menebalkan lagi tapak kakiku ini waktuku berdiri! Tak lagi aku lengah, takkan ini tanah bukan tanah tanpa darah ia terhampar bukan tanpa tangis terserak cecer tiap partikel mesiu di sana Jika pada patahan waktu yang lalu aku bersembunyi, berkarung pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok Aku terhuyung memegang erat tiang merah putih aku memanjat asa, memupuk tekad Indonesia, pegang genggam beraniku! 13 Pahlawan yang Hilang Oleh Anonymous Di mana lagi kau kutemukan keberanianmu Di mana lagi kan kutemukan pekik teriak semangatmu Di mana lagi ku temukan sosok sepertimu Wahai pahlawan Beribu hari telah kulalui Jutaan hari telah kuhitung dengan jemari Namun tak mampu juga kutemukan Sosok pahlawan sejati Kumeniti jalanan penuh duri dan ranjau Menyusuri gurun pasir yang kering kerontang Dimanakah kan kutemui lagi Sosok sepertimu wahai pahlawanku 14 Untukmu Pahlawanku Oleh Anonymous Cucuran keringat di tubuhmu Darah yang mengalir dalam ragamu Tak patahkan semangat juangmu Untuk meraih harapan, kemerdekaan Tekadmu yang membara Dengan gagah tegap kau berdiri Tak pedulikan rasa sakit Demi sang bumi pertiwi ini Namun… Kini perjuanganmu itu seperti tak berarti Tangisan sedih rakyat kecil menjadi-jadi Korupsipun seperti sudah menjadi tradisi. 15 Kau Melebur Di Sana Oleh Anonymous Kau melebur di sana di permulaan musim gerhana yang terselubung aroma darah dan tanah yang berembun air mata kau melebur di sana kala sang surya mengelupaskan kulit kami hingga kawanan peluhmu yang siaga menghalau kepulan debu yang mengepung dari negeri asing kau melebur di sana saat air bah berlarian memanjati hamparan tanah usang dengan jeritan malang serta busung lapar kau melebur di sana saat air mata telah mengguruh menjadi telaga hingga timba yang kau ayunkan menandaskan kepingan dahaga yang merintih di setiap gigir luka kami 16 Apa Kata Bung Hatta oleh Hati Nurahayu Banyak kata untuk negeri Terjujur dari jiwa yang murni Indonesia ada selalu di hati Terucap pesan yang terpatri Persatuan satu harus miliki Jangan pudar karena dari para pembenci Memecah belah negeri Karena ingin kita dikuliti Jatuh bangunnya negeri Ingatlah selalu tertanam di diri Bersatu padu selalu ada di jiwa kami Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini 17 Tanyaku Sederhana oleh Muhammad Sifak Almurtadho Aku adalah seribu tahun lalu Mencoba melawan semua kalah dan luka untuk kubawa pergi Merenggut semua kalimat asa untuk merdeka Angkasa surya menopang semua deru ombak derita Ringkus habis semuanya! Tanpa ada orang yang tersisa Semua tulisan-tulisan dari penyair terkenal ini Adalah bukti nyata Kalau dulu negara ini menelan jutaan jiwa Sampai merdeka! Saat ini, negara ini dijajah mati oleh pribumi sendiri Bukannya benar pertanyaanku? Sudahi semua pertikaian ini, atau merdeka dua kali? Ringkus peristiwa! Kita merdeka karena kita berbeda! 18 Hari merdeka oleh Irham Wahyu S Sorak gempita Di hari Jumat, 17 Agustus 1945 Merdeka.. Merdeka.. Merdeka.. Teriak rakyat di penjuru Indonesia Alhamdulillah… Syukur… Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad… Bebas… Tak terkekang… Bangkit… Geliat roda kehidupan bangsa… Gelorakan jiwa… Sucikan nurani… Tebalkan tekad… Untuk Negeri tercinta… Terarah… Terukur… Lagu pembangunan Demi kejayaan Indonesia 19 Kemerdekaan ini oleh Reyhandi Kemerdekaan ini adalah usaha Usaha tanpa menyerah para pahlawan Kemerdekaan ini adalah keringat Yang setia mencucur ruah hingga habis Kemerdekaan ini adalah lelah Lelah yang setia menghantui Kemerdekaan ini adalah darah Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai Kemerdekaan ini adalah nyawa Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang Semuanya untuk indonesia Semuanya untuk senyum anak indonesia Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah. 20 Untukmu Pahlawan Indonesiaku oleh Anonymous Demi negeri Engkau korbankan waktumu Demi bangsa Rela kau taruhkan nyawamu Maut menghadang di depan Kau bilang itu hiburan Tampak raut wajahmu Tak segelintir rasa takut Semangat membara di jiwamu Taklukkan mereka penghalang negri Hari-hari mu di warnai Pembunuhan dan pembantaian Dan dihiasi Bunga-bunga api Mengalir sungai darah di sekitarmu Bahkan tak jarang mata air darah itu yang muncul dari tubuhmu Namun, tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu Bambu runcing yang setia menemanimu Kaki telanjang yang tak beralas Pakaian dengan seribu wangian Basah di badan kering pun di badan Yang kini menghantarkan Indonesia Ke dalam istana kemerdekaan. Rayakan HUT Kemerdekaan RI dengan Penuh Semangat Mari kita bersama-sama merayakan kemerdekaan RI dengan penuh semangat. Semoga puisi kemerdekaan yang kamu bacakan pun bisa membuat kita lebih menghargai jasa para pahlawan. Tak lupa, tetaplah memiliki semangat seperti para pahlawan yang telah memerjuangkan kemerdekaan, termasuk semangat menuju kemerdekaan keuangan, ya. Mari kita mulai dengan mengatur keuangan bulanan kita supaya lebih teratur. Caranya, kamu bisa ikuti setiap penjelasan dalam ebook berikut ini. Yuk, download sekarang dan langsung terapkan. Sebarkan ungkapan kebahagiaan dengan puisi kemerdekaan di hari kemerdekaan ini. Bagikan isi artikel informatif di atas untuk menambah inspirasi ketika bertemu sanak saudara dan teman di hari yang bersejarah ini. Merdeka! Editor Ratna Sri H. Sumber Referensi Nurul Fitriana Fauziah. 3 Agustus 2022. 40 Puisi pembakar semangat kemerdekaan menyentuh dan inspiratif. – Dendy Agustiyan, Seorang digital marketer yang terus belajar untuk mengembangkan kemampuannya. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. Dengan pengalaman sebagai online marketing dan tele marketing. Related Posts Page load link Go to Top Merdekaatau mati ditangan penjajah. Pagi hinggan malam. Bulan pun menjadi tahun. Telah beribu malam menanti. Tetap jua tak terlepas. Pengorbananmu demi bangsa. Akan selalu kami kenang. Tak kubiarkan tuk dilupakan. Wahai pahlawanku. Ksatria pelindung negeri. Pejuang kemerdekaan. Puisi Pahlawan Tumpah Darah Indonesia k5KhMI.
  • l4w3o54355.pages.dev/360
  • l4w3o54355.pages.dev/63
  • l4w3o54355.pages.dev/284
  • l4w3o54355.pages.dev/152
  • l4w3o54355.pages.dev/140
  • l4w3o54355.pages.dev/204
  • l4w3o54355.pages.dev/80
  • l4w3o54355.pages.dev/313
  • l4w3o54355.pages.dev/243
  • puisi merdeka atau mati